Pilot Project Marine Services Competency Assessment 2025


Surabaya, 10–11 Juli 2025 – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Pusat Pengembangan SDM MKG bekerja sama dengan Direktorat Meteorologi Maritim menggelar kegiatan Pilot Project – Marine Services Competency Assessment 2025 di Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak, Surabaya. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari dengan agenda utama berupa Focus Group Discussion (FGD) dan simulasi Marine Weather Forecasters Toolkit assessment.

Acara tersebut dihadiri oleh jajaran pimpinan BMKG, antara lain Kepala Pusat Pengembangan SDM MKG, Bapak Adityawarman, S.Si., MM., Direktur Meteorologi Maritim, Bapak Dr. Eko Prasetyo, MT., Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Bapak Taufiq Hermawan, ST., MT., serta Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Kelas II Tanjung Perak, Bapak Daryatno, SP., MP. Kehadiran para pimpinan ini menegaskan pentingnya kegiatan dalam memperkuat kompetensi prakirawan cuaca laut di Indonesia.

Pilot project ini dikembangkan sebagai langkah strategis untuk mendukung peningkatan kualitas layanan meteorologi maritim nasional. Melalui kegiatan ini, BMKG menunjukkan kontribusi aktifnya dalam mendukung program dan standar pelatihan operasional cuaca laut yang diinisiasi oleh World Meteorological Organization (WMO). Sebagai anggota aktif dalam Expert Team on Competencies and Capacity Development (ET-CCD), Standing Committee on Marine Meteorological and Oceanographic Services (SC-MMO), serta Services Commission (SERCOM) WMO, BMKG berperan penting dalam memastikan standar layanan meteorologi maritim dapat terus berkembang secara global.

Simulasi asesmen dalam pilot project ini menitikberatkan pada lima kompetensi utama prakirawan cuaca laut, yaitu:

  1. Kemampuan menganalisis dan memantau kondisi cuaca laut secara berkelanjutan.

  2. Keterampilan memprakirakan fenomena cuaca laut dengan tepat.

  3. Penyampaian peringatan dini terhadap potensi bahaya meteorologi maritim.

  4. Menjamin mutu informasi serta layanan cuaca laut yang diberikan kepada pengguna.

  5. Melakukan evaluasi dan memberikan umpan balik untuk peningkatan layanan secara berkesinambungan.

Melalui penguatan lima kompetensi tersebut, BMKG menegaskan komitmennya dalam meningkatkan profesionalisme prakirawan serta memastikan kualitas layanan cuaca laut yang diberikan semakin andal, akurat, dan sesuai kebutuhan masyarakat serta dunia maritim internasional.

Dengan terselenggaranya pilot project ini, BMKG berharap dapat memperkuat peran strategis Indonesia dalam jaringan layanan meteorologi maritim global. Ke depan, kegiatan serupa akan menjadi bagian penting dari upaya berkelanjutan BMKG untuk mendukung keselamatan pelayaran, aktivitas kelautan, serta pembangunan ekonomi biru yang berkelanjutan.

Pilot